Petani Sawit di Lebak Teriak Rugi, Timbangan PKS Disoal, DPRD Lebak Didesak Turun Tangan

SENTRA BANTEN – Aroma ketidakadilan tercium tajam dari kebun sawit di Kabupaten Lebak. Sejumlah petani mengungkapkan kekecewaan mendalam atas dugaan manipulasi sistem penimbangan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kertajaya yang disebut menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah setiap kali panen raya.

Di balik tandan-tandan buah segar yang mereka kumpulkan, terselip keresahan yang tak lagi mampu ditahan. Para petani menilai ada permainan berat timbangan yang selama ini merugikan mereka secara perlahan namun pasti.

Kondisi ini mendorong desakan agar DPRD Lebak, khususnya Komisi II, segera memfasilitasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan seluruh pihak terkait.

“Timbangannya Curang, Kami yang Tekor”

Salah satu aktivis sekaligus perwakilan petani, Mambang Hayali, menyebut bahwa perubahan teknis timbangan di PKS Kertajaya patut dicurigai. Ia mengklaim adanya penyusutan hingga 4 persen yang berimbas langsung pada pendapatan petani.

“Kami ini bukan mengemis, kami hanya menuntut keadilan dari keringat yang sudah kami peras setiap hari. Jangan sampai rakyat kecil terus jadi korban sistem yang tidak transparan,” tegas Mambang saat ditemui, Kamis (29/5/2025).

Menurutnya, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak manajemen PKS, sementara kerugian terus dirasakan petani dalam setiap transaksi jual beli hasil panen.

RDP Jadi Tuntutan Bersama

Bagi para petani, RDP bukan sekadar rapat biasa. Mereka melihatnya sebagai satu-satunya jalan untuk memaksa kejelasan dan mengurai persoalan yang sudah terlalu lama ditutupi.