SENTRA BANTEN – Sebuah evaluasi kritis dilontarkan Anggota DPRD Banten, Musa Weliansyah, atas hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang menyoroti kepuasan publik terhadap Gubernur Banten.
Musa menilai pendekatan survei tersebut lebih melihat dari sisi tampilan luar, bukan dari kerja nyata yang selama ini dilakukan Andra Soni langsung di lapangan.
Musa Weliansyah menegaskan bahwa gaya kepemimpinan Andra Soni lebih menitikberatkan pada aksi nyata ketimbang pencitraan di media sosial.
Menurutnya, sejak dilantik, Gubernur Andra kerap menyambangi desa-desa terpencil, memantau langsung kondisi jalan poros desa dan jalur usaha tani, terutama di wilayah Pandeglang dan Serang.
“Pak Andra lebih banyak menyapa warga secara langsung daripada sibuk update status. Ini bukan soal pencitraan, tapi bentuk kehadiran nyata pemerintah,” kata Musa saat ditemui pada Jumat (30/5/2025).
Tak hanya menyoroti jalan dan infrastruktur, Andra juga aktif mengunjungi kantor-kantor pelayanan publik seperti UPTD Samsat, bahkan berdialog langsung dengan warga terkait keluhan pajak.
Langkah ini diambil usai pemerintah provinsi membebaskan pajak terhutang dari tahun 2024 ke belakang, kebijakan yang mendapat sambutan luas dari masyarakat.
Musa juga mengungkap bahwa sejumlah program strategis seperti pembangunan jalan desa dan usaha tani yang sejatinya bukan kewenangan provinsi, tetap digarap melalui APBD Perubahan 2025.
Hal ini dimungkinkan lewat pendekatan kolaboratif yang dibangun Andra bersama DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
“Beliau selalu minta kami ikut turun ke lapangan. Ini bukan gaya pemimpin yang ingin tampil sendiri. Beliau kolaboratif,” tambah Musa.
Survei Indikator Dinilai Tak Cerminkan Fakta Lapangan
Terkait hasil survei Indikator yang menempatkan kepuasan terhadap Gubernur Banten belum memuaskan, Musa memberi catatan. Menurutnya, metode survei yang berbasis persepsi belum tentu menggambarkan realitas di lapangan.